Pages

Monday, April 30, 2012

Goodbye, Neighbor


Udah hampir dua taun gue ngekos. Dan selama dua taun itu, gue ketemu sama beberapa orang tetangga yang yaaahh gue gak deket sih tapi cukup berkesan.

Salah satunya akan kita sebut sebagai oknum E.
Berdomisili di sebelah kanan kamar gue. Anak komputer.
Freak abis sumpah ya Tuhan gue merasa terbully banget tetanggaan sama dia.

Sehari-harinya itu selalu di depan komputer. Dan dia suka ngomong sendiri, suka ngedumel sendiri. Kadang ocehannya itu pake bahasa Jepang. Satu hal lain yang gue kesel adalah, dia itu jorok parah. Tiba-tiba suka sendawa sendiri, atau kumur-kumur pake air minuman.

Dia juga benci banget semprotan nyamuk. Pernah gue dikepung sama jutaan nyamuk entah dari mana asalnya, dan pas gue semprot, tiba-tiba si E ini ngamuk trus nutup jendela, gorden sama banting pintu. Yeeeee suka sarap kan ye bocah, sejenis serangga kali dia.

Things got worse after he's got a company. Kamar di sebelah si E ini ganti penghuni dan penghuni barunya itu ternyata sejenis sama dia!! Tapi yang satu ini orangnya bawel, recet, menye, gue gatau deh dia anak mana pokoknya annoying parah. Kita sebut saja dia oknum TENAN.

E dan TENAN ini akrab banget, punya banyak persamaan, bisa saling menghibur, anya unyu inyi minyi bangke lah pokoknya. Dan yang asiknya nih, basecamp mereka tuh di kamar si E. Jadi kalo lagi ada diskusi maha dahsyat soal hal-hal gapenting, suara mereka tuh bakal kedengeran ampe kamar gue.

Ya Tuhan, andai saja membunuh itu diperbolehkan,
Mereka berdua pasti sudah saya tombak dari jaman maba.
Tapi untung Allah mendengar segala keluhan hambanya yang tersakiti.

"Hari ini, 30 April 2012, pas gue melangkah menelusuri lorong menuju kamar gue, pas gue lewatin kamar si E, pintu terbuka. Seisi kamar sudah diungsikan entah kemana. Si E sudah meninggalkan kita semua."

Pengen rasanya gue cabut kuliah, pergi ke mal buat ngerayain ini semua dengan diri gue sendiri, beli perlengkapan pesta trus balik ke kosan buat melengkapi kemenangan ini.

Tapi ngeliat kenyataan bahwa gue tau sedetil itu soal si E ini, tiba-tiba gue jadi kepikiran; Gue terlalu merhatiin dia banget gak sih?? Haha yasudah lah ya, namanya juga orang benci ampe ubun-ubun.

Haters gonna hate, but sometimes gonna act like lovers.
So well yea, I guess sooner or later I'll be missing him :')
Tapi tetep sih, bakalan jauh lebih banyak senengnya daripada kangennya MUAHAHA

But the point is, my patience has finally paid off.
Praise my Lord almighty; One down, one to go.
And now, you, my other neighbor, be prepared!
You'll be so out in no time

Sunday, April 29, 2012

Mr Biceps on The Making


Gue masih on fire banget latian Parkour.
Kalo gaikut sekali aja latian, sedihnya bukan main.

Kayak minggu lalu. Karena terlalu sibuk ehmm 'sesuatu', jadinya gue bangun kesiangan dengan kepala ekstra kliyengan - o Lord, it rhymes!! - dan jadilah gue gak Parkouran - another rhyme! I must be a poet.

So today, gue berniat bales dendam. Apalagi seminggu kemaren pure gak olahraga samsek. Yaudah fix hari ini gue pergi dengan semangat membara.

Dan ternyata hari ini jadwalnya esensi.

Esensi, dalam Parkour Jakarta, atau mungkin Parkour lainnya, ehm gue gatau, adalah sesi sebulan sekali yang isinya latian fisik. Beda sama sesi reguler yang isinya latian teknik macem-macem, esensi itu full gojlok tubuh. Since it was my first essence session and was held at the Senayan pool, I was sooo psyched.

Seperti biasa, manusia-manusia yang dateng dibagi per kelompok dan latian per pos. Gue kelompok empat, isi delapan orang yang anggotanya lebih sedikit dari kelompok lain. Jadi sudah pasti porsi latihannya lebih banyak.

Pos hari itu ada balancing, quadrupedal, precision jump sama sprint run. Semuanya emang nggilani parah capeknya, tapi nggak ada yang se-neraka pos quadrupedal.

So I've described you the technique of quadrupedal. Jalan merangkak semacam kucing tapi lutut dan tulang kering gaboleh nyentuh tanah. Masih belom kebayang? Ahelah ngerepotin lu. Nih liat


Azek kann?? Jangan banyak omong dulu. Liatnya sih gampang, tapi ngelakuinnya ehm nangis nangis deh. Anyway, quadrupedal hari ini beda sama biasanya yang dikerjain di jalanan mendatar atau apes-apesnya sih dapet bukit.

Since it was physical training session, things got a whole lot more complicated. Pada tau gak sih kolam renang Senayan itu kondisi fisiknya gimana? Oke yaudah gue anggep gatau aja deh ya. Jadi disitu ada tangga buat penonton yang tinggi parah, semacem dua kalinya tangga rumahan--

Dan benar saja, kami para beginner Parkour yang masih suci dan polos ini disuruh ngelakuin quadrupedal disitu... Eh tunggu, masih ada tantangannya nih bos. Untuk quadrupedal naik, jalannya mesti mundur! Jadi intinya, selama naik turun tangga itu kepala kita ngadepnya ke bawah.

Wasn't it coolio? I did that twice each.
So overall I committed four quadrupedals.
And after class dismissed, we went on swimming.
So yea, say hello to Hercules arms


P.S. : You know, the stiffs I got from the exercise, it lasted until the next three days :')

Saturday, April 28, 2012

That Piece of Junk


It's too cliche.
It's too shallow.
It's too mainstream.
It's too dream-selling.
It's too jealous-making.

Most of all, it's too surrealistic.
That's why I don't watch the show.


Man, life's way too hard
to be settled by music :)


P.S. : No offense intended, I'm just cankered. That's all.

Saturday, April 14, 2012

Outside In, Insight Out


Gue udah beberapa kali ngepost soal UTS sama UAS kampus. Gimana hebohnya belajar, nyiapin presentasi, bikin makalah, bla bla bla ya whatever dibandingin sama UTS gue yang baru aja gue lewatin ini, yang dulu dulu itu gak ada upil upilnya.

Oke. Delapan mata kuliah. Empat sit in, empat take home. Yang sit in sih yaudah lah yaa, belajar beberapa jam sebelum masuk kelas pun insya Allah siap lahir batin. Nah yang take home ini. Tiga diantaranya pure mata kuliah iklan. Dan tiga tiganya PURE ngegojlok otak gue sama temen temen gue.

Bayangin aja nih ibu ibu bapak bapak, dalam waktu seminggu kami disuruh bikin tiga campaign, gali tiga insight, nyari tiga big idea! Oke IMC nya Mba Nad masih mantep, soalnya otak masih seger. Media Planning nya Mas Arya udah mulai sumpek, soalnya diganggu sama UTS yang lain. Nah yang terakhir nih pas ngerjain Creative Brief dari dosen praktisi gue yang goddess abis, Mba Ruby... Nangis nangis gue nyari idenya.

Sampe udah nginep di rumah Ridho pun, dijamu pake seabreg makanan pun, ceng cengan satu sama lain, inkubasi nyari ide, gitaran di balkon, nonton bok--eh, nonton siraman rohani pun... Kelompok gue masih keseok seok nyari ide.

Tapi ternyata emang anak iklan identik sama deadline kali yah. Jam 11 siang, hari Jumat tanggal 13 April 2012, delapan jam sebelum batas akhir pengumpulan brief, barulah ide ide cemerlang nan mumpuni keluar. Pelan pelan semua pertanyaan terjawab, ilustrasi tercipta, kata kata terungkap...

Ah gile pokoknya UTS kali ini jawara jaya raya.
Gue tau sih ini gak seberapanya hidup gue di agency nanti.
Jadi jangan ngeluh dulu ya Mas Piki dan teman temannya...
Something trickier lies ahead

Saturday, April 7, 2012

Blame Mommy For This


Jujur, gue sama sekali bukan orang yang maniak fashion. Yaa, gue juga gak secuek itu sih sama penampilan gue tapi beneran deh, gapernah sekalipun dalam sejarah perblogan gue, gue ngomongin sesuatu yang berbau beginian.

So yesterday I window-shopped Zara. Gak sendirian kok, tenang aje haha males juga gue masup masup kesono tapi gak bareng siapa siapa. Nah ketika sedang asyik mengobok obok itu toko, mata gue berhenti di sejumput kain bergaris yang indah nan mengharukan ini.


Jadi gini nih ya. Bukannya gue gamau beli. Gile lu, mau banget ooyy. Masalahnya, apa yang gue pake itu bakal jadi sumber kritikan orang serumah. Apa yang bokap nyokap gue pake itu bakal jadi sumber kritikan orang serumah. Apa yang adek adek gue pake itu bakal jadi sumber kritikan orang serumah.

So?

"I went home bringing nothing. Nothing but regret.
Now I promise the very next time I see the store,
I will not avoid buying that shirt!"

Well, that's what I promised myself before mom saw the shirt.
Now that she has seen it and responded that she disliked it...
That freakin' how-could-I-ever-want-to-talk-you-about shirt
Will oh so never be purchased :(

Wednesday, April 4, 2012

Now Tell Me, When Could I?


I participated in some writing contest held by Australian Embassy for Indonesia. Well it was so spontaneous, I knew the info from my senior's tweet and I happened to tried my luck.

Several weeks ago, a Facebook account named "Kedubes Oz" added me. I was so shocked, mesmerized and got happily panic. I wondered how could this kind of account, out of nowhere, wanted to be my friend. Yet on the same time something really really tiny inside me convinced me that I won the prize.

Well, that was half true. I was titled as one out of ten finalists who were still competing for the trip. And I got a whole lot more excited. I was one step closer to the island of Kangaroo. Just needed to answer several questions they asked and matched my schedule with theirs and... Ahoy Matey, Welcome to Aussie!

But um... I lost, as usual.
I know I have no luck in this kind of things.
Competitions, contests, lucky draws, shits...

Now I started questioning myself.
Am I really good in this?
Is this really my call?

If yes, now please tell me
When could I?