Sunday, March 31, 2013

G.I. Joe: Retaliation

2 comments:

With the help of his remaining henchman Storm Shadow, the captured Cobra Commander had finally been released. Now with Zartan impostering the President, both of them will first terminate the G.I. unit by the name of the US government, and soon will rule the world.

What did I feel right after? Awalnya boring, menurut gue. Gue emang bukan penikmat film action tema tentara semacem ini. Tokohnya banyak, tapi monoton. Udah gitu ternyata di film itu, pangkat Chaning Tatum  -which I personally dislike- lebih tinggi daripada Dwayne Johnson. Ehm, halo? Masa iya The Rock dikalahin Dear John?! Tapi semua berubah setelah Tatum mati. Dwayne jadi komandan dan ceritanya tambah seru. Satu per satu tokoh cool nan unik muncul. Mulai dari unit Joe nya, maupun musuhnya. Trus yang paling seru lagi tuh pas presiden 8 negara nuklir diundang konferensi. Di bagian situ gue kayak ngebayangin gimana ya kalo nanti negara-negara ini beneran ngeluncurin nuklirnya trus perang lagi. Uuuu seru gasih???

image source: here

Saturday, March 30, 2013

The Living Plan

2 comments:

Real life is just a couple of years away. Setelah lulus, dapet kerja dan punya penghasilan sendiri, baru deh tuh dimulai kehidupan yang sebenarnya.

Kemaren pas lagi kuliah Bauran Promosi: Hard Sell, dosen gue si Mbak Anne nanyain ke kelas, pada udah punya rencana keuangan buat nanti atau belum. Gue, yang kebetulan rencana 'hedon' nya udah setengah mateng, gak bisa tinggal diam dan akhirnya ngebeberin semuanya.

Nah karena udah terlanjur go public, jadi sebelum rencana agung mahakarya gue itu ditiru orang lain, gue mau patenin plan gue itu di blog ini. Dan ini juga sekalian buat bapak gue nih, biar besok-besok gausah nanya-nanya lagi dan ketar ketir lagi kalo gue mau beli apartemen.

So Dad, here's my plan.

Buy A Matic Bike
The first baby step! Berubung gue gak ngeliat adanya prospek transport umum jadi lebih baik, yaudeh mending gue beli motor aja ya gak sih?

Buy A Satellite House
Udah nabung agak banyakan, saatnya gue beli rumah buat investasi. Tapi gak langsung rumah gede di tengah kota juga sih. Gue mau cari rumah murah di daerah pinggiran Jakarta, yang agak pedalaman lika-liku seluk-beluk gitu. Tapi nih, gue gak akan tinggal disitu -gamau, mama :'( Itu rumah bakalan gue kontrakin buat banyakin tabungan gue. At least gue punya tanah gitu kan, in case of unexpected things.

Buy The Place of My Dream: The Apartment
Selang beberapa taun, tabungan makin banyak, it's time to move to the place I've been longing to stay at. The place where my Dad is so against about. Kyaaaahahahaaaaaargghh gara gara F.R.I.E.N.D.S nih ah! Sumpah salahin mereka gue jadi pengen banget bangetan tinggal di apartemen!

Buy A Car
Tempat tinggal udah punya, transport udah punya, saatnya aktualisasi diri dengan membeli sebuah Mini Cooper. Ih lucu gak sih? Keluar apartemen trus ke kantor di daerah Senayan atau Blok M atau Pancoran pake Mini?? KABULKAN IMPIAN INI YA RABB.

Buy A Bigger, Settled House In Town
Udah tajir nih ceritanya, trus udah puas gitu menggila membabi buta di apartemen, saatnya move on ke tempat tinggal yang lebih manusiawi dan lebih mapan. Itu si rumah satelit mau dijual kek, mau masih tetep dikontrakin kek, atau dibikin kos kosan kek, biar diriku di masa depan yang menentukan.


Cool gak sih rencana gue? Kata Mbak Anne sih canggih haha. Emang sih kesannya foya-foya banget beli motor iya, beli rumah iya, apartemen iya, mobilnya mahal pula. Tapi yaa gapapa deh ya, toh nanti gaji gue kan tak terhingga (AMIN ALLAH!!) jadi ngayal dikit gapapa kan?

Now Dad, what do you think?
It's not that I don't think well about my future.
I do consider every single details I possibly meet, but
I just want a more challenging life

Thursday, March 28, 2013

Campus Last Blow

2 comments:

Remember the time, when I was about to turn 20,
And I freaked out like a retarded chicken?
Well, it was last year.

And now I'm 21 already.

Haha gatau kenapa giliran mau masuk umur 21, gue ga ada panik-paniknya sama sekali. Yaiyyyallaah!! Umur 21 gitu! Batas umur antara si kecil dan si dewasa secara hukum. Which means? I'm Legally Legal!

Pokoknya sedari pagi, sampai malam, bahkan sampai keesokan harinya, semuanya bikin nyenengin. Mulai dari pagi pagi pas mau browsing ngerjain tugas, trus gak sengaja ngeliat Google doodle hari itu yang gambarnya kue ulangtaun. Gue pun membatin, "Hah siapa nih yang ulangtaunnya sama kayak gue? Keren dong gue tanggalnya mirip sama orang terkenal." dan pas gue scroll pointernya untuk mencari tahu, ternyata...


Sumpah ya, it made my morning haha. Padahal cuma gitu doang tapi gimana ya, seneng aja gitu. Trus agak siangan gue jalan ke tukang cukur. Ketika melintasi seorang anak TK dan mboknya, ternyata mereka lagi nyanyi "Happy Birthday" fufu sounds pathetic gasih? Tapi gue seneng gimana dong. Semacam pertanda aja gitu kalo hari ulangtaun ini masih panjang.

Dan bener aja. Di kampus gue dikasih surprise lagi cem taun lalu. Lagi duduk lucu di takor eh tiba-tiba pada nyanyi trus Pus muncul dengan kue hasil patungan anak-anak iklan. Sedih gak sih? :'( Gue udah sok-sok tegar aja gitu sok-sok gak tertarik buat nutupin rasa haru yang tak terbendung ini.


Abis potong kue, beranjaklah kita ke kelas. Di tengah jalan, you know, those freaking people wouldn't let me pass my day for granted, dijejelin lah muka gue pake kue. Tangan pun dikekang biar gak bisa kabur, segala materi berbentuk tisu dan kain lap diumpetin biar gue gak bersihin muka.

Lalu gue diarak sampe kelas kayak penganten sunat. Sampe kelas pun gue dikurung, Bu. Gaboleh keluar gaboleh bersih bersih sampe akhirnya si dosen dateng, gue berhasil melipir keluar tanpa hambatan. Untung tubuh gue selangsing kijang.

Pulangnya, gue dicegat lagi nih. Kali ini mereka punya chant, "Ma~ndi dulu! Ma~ndi dulu!" maksudnya gue mau dicemplungin ke kolam takor gitu. Etapi kan udah malem kan ya, lagian gue juga buru buru nih mau pergi kan skejul masih padet tuh, nah jadinya secara diam-diam gue lenyap bagai debu.

Tapi nih ya, pas lagi ditarik gitu, pas gue lagi berontak gitu, seseorang membujuk gue supaya mau dimandiin karena,


"Ini kan taun terakhir lo ulangtaun di kampus Vick, ayolah..."

Sumpah, itu jadi bikin gue rela digotong ke kolam. Ini taun terakhir gue ulangtaun di kampus. Taun depan gue bakal ngerayain ulangtaun gue sama temen kantor yang, yaa gatau sih, tapi gue rasa feel nya bakal beda aja. Cuman yang pasti sih gabakal ada lagi maskeran kue, ga ada cemplang cemplung, ceplak ceplok dan segala kelakuan imbisil idiotic lainnya.

Well, umm, well we'll see about that.
With all these super, amusing, crazy friends of mine,
No matter how separated we are, how busy we'll be later,
Eventually we'll celebrate our birthday, our 30th birthday, our wedding day


Together :)


P.S. : Thank you, AdPle Par 2010, thank you so much

Tuesday, March 12, 2013

Cause I Rap With The Best, For Sure

No comments:

Let's talk about hobbies. Well, I like singing. Discreetly. Like inside the bedroom, inside the bathroom, inside my heart, or among the crowds, but when nobody sees me tho. After all, I sing for myself.

And talk about singing. You know I like Pitbull. And Nicki Minaj. And Jason Mraz. And Black Eyed Peas. See the things in common from those singers?

Yes, they mastered wordplays. They rap.

Now talk about rapping. I like rapping. I do rap, sometimes. Well, most of my times. Especially in Pitbull's songs. In each and every single song of his, there's always the rap verse. And I can do that, some of that. Actually, I'm a shy bird and showing-off-not-of-a-kind guy. But when it comes to Pitbull's raps, I can't help but sing along.

Some of my friends noticed my rap skill. One of them even suggested me to develop my own YouTube channel of my own rap covers. Well that wasn't a bad idea. In fact, I've been thinking to do that.

It's not because I want to be famous, oh Lord, no way! I'll earn my fame in my own way. It's more like to, you know, distribute this uncontrollable desire of rapping somewhere decent. Also for me later on my old days, to remind the old me that when he was younger, he could do such cool raps.

Well, what do you think guys?
Geez no, ain't talking to you.
I was asking them instead.

Here are the links for Jason's, Nicki's, Pitbull's and BEP's pics

Well,
I do like singing.
After all, I sing for myself.
But for rapping, I can consider go public.

Haha who cares what others think.
Uncle Pitbull once said in one of his songs,

"It's my life,
Imma do what I do.
And if you don't like it
It's cool, f*ck you" :)

Saturday, March 9, 2013

Ninja Bailouts

No comments:

Got to admit, it's so difficult to learn Japanese. Especially by myself. Having no class and no strict rules make me take the lesson for granted. Also with no lecturers and partners to speak Japanese with, every single thing I learned will be just gone the next second I close the book.

But hey, don't call me Vicky if I run out of ideas.

So just you know, I have a fling with Naruto anime. I guess I've told you this, but I don't know, I've always liked movies or series that consist of dozens of characters with their own specialties. Like Hunger Games.

And Naruto, well you see, the main characters are 12. It excludes their senseis, their relations, their allies, their enemies, their men from the past, and all of them, have their own unique skills.

One more thing that I like, is that these characters are somehow linked from one another. Like Naruto's mentor, Kakashi, used to be the student of Naruto's dad. And Naruto's dad, Minato, was the student of Jiraiya, who later on became Naruto's personal mentor and godfather. Such cool histories and relationships, don't you think?! Don't you??

Hmm, do I sound creepy and weird with all these talking?
Well stop thinking about that, because I watch Naruto for a reason.

Yes! To learn Japanese!

So I have this cool Naruto apps on iPad. It allows me to watch every single episode of Naruto Shippuden, without buffering -well it depends actually, since I use the home wi-fi, I've always had good times. But the coolest part is, the series are all in Japanese!!

It's like, when they start talking and I get what they say, I kept repeating it over and over again so I could remember what it is, and in what situation I should use it. It also helps me with expressions, tones, and... Pronunciations!

You see, Japanese has their own tones and certain pitch while having a conversation. And some words could sound the same with some words in Indonesian, but have a whole reversed meaning. Like "Iie" in Japanese means, "No". Sometimes it's pronounced like "Iya" which in Indonesia, means "Yes". Confused? No? Good.

So don't judge me weird because I watch anime.
I have my own defense mechanism and reasons.
It might be weird to you, but not at all for me.


Well, to be honest, I'm freak about the anime.
But umm guys, seriously, I can't help it.
Because when it comes to Naruto,
I turned geeky

Thursday, March 7, 2013

Rough Street Saga

2 comments:

I will never forget today.
March 7th, 2013. The day of traffuck.

Serius, hari ini jalanan kayak be'ol. Keluar rumah macet. Abis lampu merah masuk Perintis Kemerdekaan macet. Masuk Cempaka Putih macet. Keluar Cempaka Putih Macet. Keluar Cipinang macet. Masuk Pemuda macet. Nyari jalan tikus di Pondasi macet. Depan Sevilla macet. Depan Superindo Pulomas macet. Eh gila kali ya!?

Udah gitu yang paling apes, gue nyerempet mobil orang. Keluarga Batak gatau diri yang culas. Untung nyokap jago nego, master silat lidah -sumpah ya, ilmu ini mesti banget gue dapetin dari nyokap- sehingga masalah cepat selesai meski keluar uang 200rb -Mom, Dad, I swear I'll repay this, and if possible, double.

But with what happened today, now I'm sure--no.
Now I'm WHOLEHEARTEDLY, UNDOUBTEDLY sure that:

Virtual karma does exist
Jadi pas sebelum kejadian serempetinawati itu, gue ngetweet begini, "Jalanan kayak t*i, mobil mobil kayak ta*, terkutuklah lalu lintas Jakarta siang ini." Dan nyatanya, bukan lalu lintas Jakarta aja yang terkutuk, tetapi gue pun terkutuk sehingga terjadilah kejadian sebagaimana tersebut diatas.

Ruined mood ruins all
Sebelum berangkat, mood gue sebenernya udah gak beres. Pas di mobil, makin gak beres sama semua ketidakberesanperlalulintasan Jakarta itu. Ditambah lagi, nyokap mendikte segala gerak-gerik gue di belakang bangku kemudi. Feel me?

Staying calm helps
Dulu di kampus, sebuah quotes bijak beredar di circle gue. "Kalo lo nggak deg-degan, berarti gak kejadian apa-apa." Nah itu gue terapin tadi pas si bapak Batak minta gue buat menepi setelah nyerempet. Gue stay calm, stay cool, stay cute -padahal dalam hati udah ketir mau kabur dari Jakarta- dan Alhamdulillah segalanya diperlancar oleh Allah SWT.

I'll move out of the country. Very soon.
Orang lokal itu brengsek. Licik. Picik. Kasar. Oportunis. Aji mumpung. Kampungan. Jujur kalo disuruh milih pengen jalan di sekitar crowd orang Jawa atau crowd Chinese, gue lebih milih yang kedua. Makanya gue doyan tinggal di Gading. Dan gue bertekad banget buat pindah keluar. Malaysia kek, Singapur kek. Dimanapun itu, gue bakal pindah kesana sampe masyarakat Jakarta, plus kondisi dan segala kekacauan yang ada di dalamnya, udah gak seliar sekarang.

Otherwise, I'll hire a driver
Kalopun gue gak bisa ninggalin Indonesia, gue bakal nyewa supir. Gue gamau tiap hari ngantor ngadepin macet dulu. Pulang ngadepin macet lagi. Mending gue bayar orang buat menuntun gue menghadapi kerasnya lalu lintas DKI. Toh duit gue bakal banyak ini -Amin Ya Rabb, AminAllah!!


Udah seyakin itu.
Pelajaran hari ini bikin gue udah seyakin itu.

But there is one last thing
That I'm positively very sure of.
It is that my mother, my supermom,
Is the best woman ever

Sunday, March 3, 2013

After All, You'll Always Be My Second Home

No comments:

Yang namanya semester tua itu biasanya jumlah mata kuliah yang diambil makin sedikit. Semester ini gue udah semester 6. Semester genap terakhir sebelum gue lulus. Semester tua.

Jadilah gue cuma kuliah 7 mata kuliah, 3 hari. 3 hari...

"Sudah saatnya gue keluar dari kosan."

Kuliah cuma 3 hari, 4 hari sisanya libur. Gamungkin gue gak pulang ke Gading. Ya... Batin tidak bisa dibohongi. Tekad gue bulat untuk pulang ke pangkuan ayah ibu di rumah. Sudah saatnya gue keluar dari kosan.

Hhhh, kosan itu. Kamar sepetak yang adem, tapi akhir akhir ini sumpek dan pengap. Rumah pewe yang tadinya jalanan di sekitarnya tentram nan damai macem di kampung, tapi sekarang udah dipenuhin proyek ini itu yang gajelas. Emang semesta mendukung gue keluar dari kosan.

Tapi gak semudah itusih keluar. Bukan cuma karena ribet barang barangnya yang banyak aja, tapi karena kenangannya yang, aduh, ngaco deh haha. Kenangan dengan diri sendiri, lebih tepatnya -mengingat tetangga tetangga kosan gue sangat misterius dan aneh bikin gue gamau gaul sama mereka.

I don't know why, I feel like I grew a lot more mature and learned a lot more lesson along my stay at that freakin room. I tasted a piece of real life and managed to understand people more. But on top of all, I explored so much more about myself, after that room gave me all those lectures.

Lectures of warmth, joy, laughter, tear, shelter, survival, intrigue, protection.

Ahh, selamat tinggal, kamar laknat ku.
Semoga penghuni mu selanjutnya lebih baik daripada diriku.

Lebih sering ngebersihin dirimu -gak cuma satu semester dua kali, lebih beradab kalo lagi nginep -gak suka telanjang bulet, lebih tenang dan anteng -gak suka nyanyi nyanyi di depan kaca dan neriakin cewek cewek seberang kosan kalo mereka udah mulai ribut, dan yang paling penting, jauh lebih setia -gak ditinggal seminggu tiga hari :')

It was so hard to say goodbye to you yesterday, I admit it.



So my boarding house...

The place where I grew at,
The place where I screw with,

Thank you :)