Pages

Saturday, June 30, 2012

Totally Lost


The latest post about Euro,
I was still confused choosing which team to support.
Either Netherlands, Germany or Spain.

Then the Netherlands kicked out early.
German troops were shooed away by Italy.

Dutch's sadness comes from here and German's misery belongs to here

It's down to Spain.
But I'm not so psyched.
I'm just too sick seeing Torres.

But Italy beat Germany.
I can't see them win the cup.

But Spain has Torres...
But Italy stopped Germany...

Yea well, I'm lost.
Who cares, for crying out loud.
It's not my national team anyway

Thursday, June 28, 2012

Note Two: Been Better

Day Nine

I finally found my rhythm on that office. Dealing with daily clipping by the morning, going out for lunch break, then hunting for assignments from my bosses 'till going home. I know I crave for something bigger, but this is enough for a start.

It's been an up-and-down couple of days, actually. Last week I obtained many information about the aspect's working flow, went to the agency to see how agent and client work, and received some tasks. But by Monday, I faced another unemployment line. Sigh that was the worst day ever.

But since after, everything had gone better and better. The chief editors started to trust me. They gave me more articles to edit on Tuesday, more press releases to convert on Wednesday and the best one happened today when they gave me more pages to design and more preface to extract. And they seemed satisfied with my work -hopefully, hopefully... Bu Rini even said that the foreword I made was so good that she sent that right away to the one requested that. This was a blast, thank o Allah!

To make it even better, my silly high school friends came during the lunch break. Ocit and Sindy came first and since the others were just too late, I happened to meet and have meal just with them. Too bad I could only spend half an hour with these people.

One more thing, I mingled quiet well with my colleagues. Well, that's them actually, who's been so funny and kind to me. Those clowns are Pak Daud, Kak Bagus, Mbak Yanti, Bu Riany, Febby and Pak Wendi.

Seriously, they make the office ambient felt so un-office-ish. Sooner when I have time, and their photos, I will tell more about them.

Well, it's one day and four weeks left already.
Things surely zapped faster when I enjoyed things.
Hopefully, I keep feeling this 'till the end of my intern.
And I keep having tasks to do too

Wednesday, June 27, 2012

Simplicity, A Part of My Itinerary


Akhir-akhir ini, entah kenapa, gairah travelling gue sedang membuncah. Apalagi jalan-jalan ke luar negeri. Ngeliat banyak maskapai penerbangan yang lagi pada gencar-gencarnya ngadain promo tiket pesawat murah di internet, ini tangan rasanya udah gatel pengen asal klik beli itu tiket padahal gatau kapan berangkatnya, gatau dimana mau nginepnya. Tapi yang paling krusial adalah, gatau gimana cara bayar tiketnya.

Belum lagi masalah uang buat di tempat tujuan nantinya. Mau bawa cash berapa, mau minjem ke siapa kalo kekurangan, mau nyimpen dimana kalo kelebihan. Itupun di dalem negeri. Kalo di luar??

Masalah-masalah semacem itu yang bikin gue suka ngurungin niat buat jalan-jalan. Informasi promo penerbangan yang masuk ke email atau SMS pun jadi nggak pernah gue gubris.

Tapi itu dulu. Jaman dulu banget, sebelum gue tau kalo ada sebuah media perbankan yang bisa bantu gue ngurusin segala keribetan masalah uang.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/26/m67w3f-bca-asuransikan-atlet-olimpiade-ri

Adalah BCA, dengan terobosan website resmi mereka yang terbaru, www.bca.co.id, yang bikin gue bisa ngatur strategi buat ngurusin uang-uang kesayangan gue sebelum, selama, dan sesudah jalan-jalan.

Konsep utama website itu adalah memberikan solusi perbankan bagi para nasabah yang macem-macem jenisnya, mulai dari nasabah individu, nasabah pebisnis sampe nasabah korporasi yang mau jadi mitra BCA. Semua pertanyaan dan jalan keluar bagi para nasabah yang kebingungan dipaparkan secara jelas dan lengkap di situs itu.

Nah buat gue dan hasrat travelling gue yang baru tumbuh itu, “financial guideline” ini cocok banget buat ngebantu gue nyusun rencana masa depan perjalanan-perjalanan gue…

… Mulai dari online booking tiket penerbangan.

Insightnya, step yang paling nyebelin buat remaja-remaja tanggung macem gue kalo lagi booking sesuatu, apalagi tiket pesawat, adalah bagian pembayaran. Karena masih belom dipercaya buat megang kartu kredit, kami pun bingung harus berbuat apa. Kalo mau nebeng kartu kredit orangtua, harga tiket bisa jadi hambatan. Walaupun bayar pake tabungan sendiri, kalo harga tiketnya dirasa terlalu foya-foya, ya pasti nggak boleh beli.

Buat ngakalin ini, gue bakal minta temen gue, sepupu gue, dosen gue atau siapa kek yang udah punya kartu kredit sendiri buat bayarin booking tiket gue. Nah buat ganti uang mereka, gue gak perlu repot-repot ke ATM apalagi ke bank buat ambil uang trus balikin ke mereka.

BCA, melalui ATMnya yang dahsyat itu, punya fasilitas pembayaran kartu kredit yang bukan cuma kartu kredit BCA aja, tapi juga kartu kredit bank-bank lain. Okenya pake layanan perbankan yang satu ini adalah, beda kayak proses transfer yang cuma nambahin saldo uang mereka, fasilitas ini secara otomatis ngelunasin jumlah uang tiket yang dibayarin temen gue pas tagihannya udah keluar.

Intinya, selain bisa dilakukan kapan aja karena akses pake ATM bisa 24/7 plus efisien dan gak perlu ngantri panjang, kita juga nggak bikin repot orang-orang baik yang udah nalangin tiket kita itu buat bayar tagihan mereka karena kita sendiri yang udah ngelunasin itu.

… Ngatur uang selama di tempat liburan.

Kadang liburan juga butuh mikir. Terutama mikirin arus keluar masuk uang dari dan ke dompet. Apa yang udah direncanain sebelumnya, bisa aja berubah di tengah-tengah jalan karena nemu kebutuhan lain yang menggoda banget buat dibeli.

Tapi yang kayak begini nggak jadi masalah yang begitu besar sih buat gue karena gue adalah salah satu nasabah BCA. Kalo uang gue kurang, tinggal pergi ke ATM aja nanti. Mesinnya ada di mana-mana, jadi gampang nyarinya. Nah kalo ternyata uang yang gue ambil kebanyakan, daripada ludes karena dipake terus-terusan buat jajan, gue bisa setor lagi karena BCA punya fasilitas transaksi setor lewat mesin ATM.

Tapi yang paling oke, ngawasin uang di rekening ternyata gak mesti ke ATM atau teller loh. Tinggal pake fasilitas M-BCA, SMS BCA dan Klik BCA, kalo nanti kebetulan lagi males gerak gue bisa transaksi dimana aja dan kapan aja dengan mudah pake produk-produk perbankan itu. Udah nggak perlu ngantri, bisa diakses pake smartphone pula. Indah banget kan liburan macem itu.

… Sampe buat belanja sama makan-makan

Gini, gini… Pengaturan uang aja, yang mestinya bikin ribet dan susah banget buat ditahan, bisa diatasin sama fasilitas-fasilitas BCA. Nah, bagaimana dengan fase foya-foya nya? HOHOHO tentu saja segala urusan pengeluaran uang akan dipermudah.

Misalnya pake debit BCA. Ini mesinnya tersebar dimana-mana, sampe ada di puluhan ribu merchant. Udah gitu praktis nggak pake kembalian. Segala transaksi juga tercatat. Jadi kalo misalnya nanti gue pas udah kerja tiba-tiba harus ke suatu tempat buat dinas, segala pembayaran bisa dengan mudah ditagih ke kantor *tawa licik*

Gapunya debit? Jangan panik, kan ada Flazz. Nggak ada minimal transaksi, tinggal tempel kartunya di mesin dan wuzz! Kebayar sudah semuanya. Kalo saldonya abis, top-up nya juga gampang. Dan yang bikin kartu ini makin mumpuni adalah, berbagai lini bisnis bisa dituntasin pembayarannya cuma pake satu kartu aja.

Atau kalo nanti tengah malem gue pengen belanja snack buat di hotel sekaligus narik uang lagi, tinggal pake tunai BCA aja. Pertama, nggak perlu ke ATM jadi hemat waktu. Dan kedua, nggak ada biaya tambahannya.

Trus kalo gue jalan-jalan ke luar negeri, tinggal serahin semuanya ke kartu kredit BCA. Tinggal gesek sana, gesek sini, tenteng belanjaan, masuk restoran, gesek lagi, asalkan nanti pas tagihannya muncul bisa dibayar, tinggal tanda tangan aja di struk, maka bereslah proses pembayaran. Belum lagi kalo ada promo… Fyuh, kemudahan transaksi yang kayak begini nih yang bisa bikin gue kalap kalo lagi jalan-jalan haha.


Mantep banget gak sih? Semua layanan ini ngasih gue pilihan yang solutif sekaligus ngejanjiin kebebasan finansial yang praktis. Intinya, gue jadi lebih fleksibel mau ngapa-ngapain pake tabungan gue, tanpa harus pake perantara orangtua lagi.

http://www.veteranstoday.com/2011/06/27/monetary-revolution-and-alternative-money/

Nah, Januari nanti gue mau petualangan ke Malaysia dan Thailand sendirian. Ya, bener-bener sendirian. Seorang diri. Sebatang kara.

Tapi, kali ini perjalanan gue dibekali kartu kredit karena setelah perjalanan terakhir, baru kerasa banget kesaktiannya punya kartu kredit –walaupun minjem orang. Nah, diperkuat dengan keampuhan dari fasilitas-fasilitas lainnya, gue yakin jalan-jalan gue nanti nggak bakalan ribet.

Jadi mungkin kayaknya kalimat gue mesti diralat deh.
Perjalanan nanti, gue nggak bertualang sendirian.
I Travel With BCA Instead


P.S. : Postingan ini diikutsertakan dalam lomba "Berbagi Cerita Bersama BCA"

Saturday, June 23, 2012

'Gigs' Is a Four Letter Words


Konser pertama, gue udah hampir nonton. Muncul di JJF2009 sebagai special show, tapi karena mesti nambah budget, jadi ogah-ogahan. Padahal bokap udah nawarin bayarin tiketnya tapi dengan lagak sok-dewasa-gak-mau-ngebebanin-orang-tua-lagi gue itu, gue pun nolak. Gagal dengan indahnya.

Konser kedua, gak kepikiran buat nonton. Diadain tahun 2011, tahun dimana gue lagi dalam masa-masa terpuruk yang pernah gue alami, PLUS digelarnya di Bali, ehm, ga mungkin banget gue nonton.

Konser ketiga, keadaan mulai stabil. Tabungan memadai, jadwal manggungnya nggak ganggu kegiatan pribadi, dan diadainnya di Jakarta. Will I not attend this one after failed watching the first two?

Of course not!! Cause he may not coming back again.

Jason Mraz

http://id.tiket.com/jasonmraz

Yoehh, beberapa detik setelah gue baca di timeline kalo doi bakal dateng lagi, gue langsung teguhkan iman siapkan dompet buat nonton konsernya. Untung ada Derry yang mau dititipin beli tiket fuuufufufu.

Jadi 22 Juni 2012, kemaren, adalah jadwal konsernya. Open gate kata Derry jam 6 dan nyanyi-nyanyinya mulai jam 8. Inget kan kalo saya sedang magang? Nah jadi sebelum berangkat gue udah siap-siap semuanya, termasuk strategi gimana caranya gue keluar dari kantor kalo bisa lebih cepet, dan caw ke Senayan dengan efektif dan efisien.

Seperti biasa, gue cukup banyak nganggur di kantor kemaren. Abis solat Jum'at dieeeeeemm aja sampe jam 3an. Karena ngerasa kering dan gerah trus gue samperin Pak Joko dari biro internal buat ngasih gue kerjaan.  Dikasihlah gue sebuah artikel untuk diedit. Bet bet bet, beres. Nganggur lagi sampe akhirnya jam setengah 5,  setelah jiwa dan raga siap untuk siap-siap beranjak ke Senayan, gue dapet kerjaan lagi dari si bapak.

Udah was-was kan tuh, tinggal satu jam sebelum pulang dan gue harus ngedit satu artikel lagi. Dan baru mulai berapa kalimat, komputer yang gue pake dipinjem orang buat ngirim email. Muka udah nanar nih. Duduk udah resah gelisah semacem naro pantat di atas kompor.

Ketika komputer lowong, langsung gue babat itu artikel -tetap dengan ketelitian penuh dan standar profesionalitas berdedikasi tinggi tentunya- dan grabak-grubuk buru-buru keluar. Absen dulu, turun ke bawah, jalan cepat ke shelter busway, naik bis ampe halte GBK dan you know what next? Dari FX sampe JCC gue lari. Literally lari. Kegiatan melangkahkan kaki dengan kecepatan tinggi guna memperkuat otot betis. Lari.

Nyampe lapangan D, setelah menenangkan diri dan mengenyahkan ngos-ngosan, gue minta tiket dari Derry trus masuk dan gabung di antrean bareng Icha sama Resti. Ngantri bentar, body checking bla bla bla trus masuk ke venue dan mulailah prosesi menunggu seperti pada konser-konser pada umumnya.

Jam setengah 9, barulah Jason Mraz keluar. Along with his band. Riuh kan pastinya. Tapi untung orang-orang di sekitar gue nggak barbar dan gak desek-desekan. Yaa mungkin karena mau sedempet apapun juga, kita ngga bakal bisa deketin stage karena, ehm, tiketnya kelas reguler bu :')

Anyway, gue, seperti biasa, sudah siap dengan kamera membumbung di angkasa sebelum konser dimulai. Lalu pelan-pelan mereka mainin satu per satu lagunya dan pelan-pelan gue menyadari kalau suara mas Jason jernih parah. Pelan-pelan juga gue mulai males ngerekam tiap penampilan doi dan lebih milih buat ikutan nyanyi kalo lagunya gue tau dan apal, atau at least ngedengerin aja kalo lagunya gue gak tau.

Parah, dewa banget ini orang. Suaranya patut disembah -tapi tetep, Allah lah sembahan utamaku- karena merdunya bukan main. Ada satu lagu dimana dia semacem ceriosa gitu. Gue gatau lagu apa, tapi yang gue tau gue merinding pas dengernya.

Konsepnya yang bukan cuma Mraz-centered aja, tapi focus on the whole band too, bikin konser ini jadi semacem Java Jazz gitu. Orang lebih pengen berdiri anteng buat nikmatin musiknya daripada joget-joget ga keruan. Padahal tempat di lapangan D, outdoor tuh.

Setelah I Won't Give Up selesai dimainin, selesai juga konsernya. Bubaran deh orang-orang dengan tenang dan rapih dan berwajah puas tentunya. One more time, gue gak ngerasa rugi ngeluarin uang segitu.

I loved Jason Mraz's voice. And his personality too. He is funny, and more of an ice breaker. He also sang some bridge song about Jakarta anniversary, about growing older because by the next day he'll be having birthday, and some other bridge song just to connect one song to another. That guy, is brilliant.

What a show, I must say.
And hats off to you, Mr A-Z.
Thanks for coming for the third time, but
How did you know I missed your first two?

Thursday, June 21, 2012

For The Mother of Soccer, Shut Up


So just you know, my blog will never post something like music lyrics, top news as people can easily browse from other channels, match reviews, tournament schedules and any other obtainable information.

But for this one, this news, I made an exception.

Italy 2-0 Ireland
Miejski Stadium, June 19 2012

As you all know, Italy won. Mario Balotelli scored one of the goals, on crucial time. Seconds after scoring, right before celebrating, teammate Leonardo Bonucci came to him and shut his mouth tight.

http://www.mtv3.fi/urheilu/emfutis2012/uutiset.shtml/2012/06/1568107/balotellin-ei-tarvitse-ratkaista-ongelmiaan-vaan-auttaa-joukkuetta

Emotion release. That's what probably Balotelli wanted to do. He was just too tired of those Irish supporters insulting him racially, and by the time he scored a goal, he burnt in fury.

Thank God Bonucci came to 'help' him. Dispelled Balotelli from bursting bad words was the same as saved him from further troubles.

It was friendship that moved Bonucci.
It was for nation's sake that initiated him.
I honor such moments

Monday, June 18, 2012

Note One: Newbie

Day One

Remember about the internship program I applied at my dad's office? So yeah, thank God I got it woohoo! Now I'm working at BCA company, from Mon to Fri, 8 to 5 like a real employee.

It's on Public Relation, the aspect I'm trained. I know, I know it's not related to my major but for your information, on that aspect there is an internal division that's focusing on internal advertising like annual report, seasonal greetings and company profile. So those are the things I'm trying to learn.

Today, was my first day. Nervous at the beginning, of course, but things went a little more relaxed time by time. I was instructed to manage the company daily clipping and upload it online. It took about three hours.

But it wasn't as smooth as I thought. Well, actually, it was smooth. Honestly, TOO smooth. After lunch break, I got nothing to do. Totally stayed put, doing nothing. The bosses were too busy with their own things. Once a while I checked the division's email but, yea well, overall I was untouched.

Thank goodness my co-workers are entertaining. They're much much older than me yes, but they're just so funny. And as a newbie, some silly guys were teasing me. Not some, only this one guy. He's so finicky in a funny way. So yeah, although I had a rough -well, flawless, actually- start, they helped me went through it.

One more thing, this emptiness really drove me crazy. I thought I was too green to be trusted to do something. But apparently, it turned out that first timers are common with jobless situation. Even my dad, on his first six month working, was doing the same; vacant most of the time.

So that's my roller-coaster first day
Wish me luck for the remaining four days and five weeks.
Seriously, I'm actually interested and psyched in doing this.
Just if I got things to do


P.S. : Don't be panicked. There will only be four or five notes about my internship journey. I have no time to record each day, anyway.

Because Term "Lagi Galau" Is Not Always Pleasant


Akhir-akhir ini, gatau kenapa, sebuah aktivitas melelahkan nan menyayat hati yang sebenernya gak ada untungnya buat jiwa dan raga, lagi ngehype banget. Parah. Apalagi di social media. Terutama twitter.

Apa itu teman-temaan?
Oke, sebut saja

'g a l a u'

Sejatinya, jikalau dilakukan dalam takaran yang sewajarnya, galau itu sehat. Orang jadi instrospeksi dan bertanya-tanya pada diri sendiri, di bagian mana mereka salah dan di bagian mana mereka bisa ngebenerin itu semua.

Tapi kalo liat galau yang lagi mewabah sekarang... Kebanyakan isinya soal cinta-cintaan. Plus keluhan. Plus rintihan. Plus ratapan. Plus tangisan. Plus, plus, plus, aaaaarrrrgggghhhh cape hati lama-lama beredar di timeline cuma ngeliatin orang-orang meringis doang.

Sadar gak sih kalian kalo kalian galau, sebenernya ada beberapa orang menyebalkan yang bakal muncul di sekitar kalian. Bukan salah mereka sih kenapa mereka nyebelin, tapi karena kegalauan itu juga. Nah mereka-mereka itu adalah

Opportunists
Menurut observasi gue, orang-orang tipe ini yang jumlahnya paling banyak. Jadi kalo kalian, terutama cewek-cewek, lagi galau, langsung deh mereka-mereka ini menyambar kegalauan kalian. Kedoknya sih pengen ngibur. Tapi percayalah, ada secercah harapan di lubuk hati para Opportunists yang pengen banget kalian berhenti ngegalau dan mulai menyadari kehadiran mereka. Intinya, mereka cuma nyari kesempatan buat nyuri hati kalian.

Two Faces
Nah yang ini bahaya banget nih. Di kala masa galau, mereka bakalan ada di sisi kalian -yaaaa cuma BBM atau bales-balesan twit aja sih, tapi tetep itungannya berada di sisi kalian kan. Mereka bakal ngasih saran, ngibur, dengerin segala curhatan kalian, cem teman terbaik yang pernah kalian punya gitudeh. Tapi di tempat lain, dengan sahabatnya yang lain, mereka justru ngomongin kalian. Ngejelekin sambil ngetawain kesalahan kalian, termasuk kegalauan kalian.

The Smooth Killers
Nggak beda jauh dari tipe Two Faces, The Smooth Killers juga senantiasa meladeni kegalauan kalian. Bedanya, mereka nggak ngejelekin kalian dari belakang. Yep, mereka 'nyerang' kalian dari depan, tapi dengan cara yang lembut. Jatohnya jadi kayak nyindir gitu. Kadang kata-katanya nyinyir dan menyayat hati. Dan buat menambah kesan sinis, di akhir kalimat mereka suka ngasih hiasan smiley :)

Grudge Holders
Tipe terakhir adalah tipe yang to-the-point. Secara tegas mereka nunjukkin kalo mereka benci banget sama kalian yang terlalu sering ngegalau. Kata-katanya kasar, penuh ketidaksukaan dan kebencian. Sebagian masih pake cara no mention, tapi ada juga orang-orang yang berani nyebutin kalian secara langsung.

Yea well, itulah pengamatan mata telanjang gue mengenai empat tipe orang yang bakalan ada di sekitar kalian kalo kalian terlalu sering ngegalau. Gamau kan idup kalian risih dan gak nyaman karena dibayang-bayangin sama orang-orang kayak gitu?

Makanya jangan norak. Maaf ya, gue agak kasar nih bilang norak. Tapi serius deh, galau yang kelewat batas tuh bagi gue nggak ada lucu-lucunya.

Yang bisa gue saranin sekarang cuma beberapa hal. Gausah berlebihan kalo galau, secukupnya aja. Dan usahain anti-sounding. Gak perlu lah kalo galau trus dipublish via twitter, semua orang mesti tau. Trus kalo mau positif, lampiasin itu galau pake sesuatu, kayak bikin lagu, puisi dan sebagainya. Jangan lupa abaikan suasana hati yang lagi gak asik itu dengan ngelakuin hal lain yang lebih asik. Nah yang paling penting, kalo lagi galau mendingan utamain introspeksi, biar galaunya bermanfaat.

So umm, we're just too young to moan too much
At this age, what we're supposed to do is doing fun things
Therefore when we grow up, we have something funny to share
You don't want to share sad stories, do you?

Saturday, June 16, 2012

Can I Still Catch Up?


Juni 2012. Dari agenda sepak bola, bulan ini dijadwalin ada Euro Cup 2012. Ya tau lah ya, ini semacem mini-World-Cup gitu, atau bisa juga dijadiin semacem pemanasan buat acara gede yang taun lusa udah bakal dirayain lagi -sumpah cepet banget ya, ngerasa gak sih?

Jadi hmm gini ceritanya. Gak afdol kan ya kalo nonton acara beginian tapi gapunya jagoan? Nah seperti masalah-masalah sebelumnya, gue selaluuuuuuu kesusahan nyari siapa yang mesti dipegang haha. Apalagi kemaren pas kick off pertama itu, gue lagi ribet packing. Dan gatau kenapa Euro itu gak senyemangatin WC, buat gue.

Tapi teteup, gue punya beberapa jagoan kok. Bekasan WC2010 kemaren sih.

German and Dutch flags are made by me, Spanish one comes from here

Dari awal WC gue udah meneguhkan hati buat megang Spanyol. Nah tapi sepanjang perjalanan, gue meratiin kok Jerman sama Belanda mainnya juga oke ya. Jadilah pada saat-saat tertentu gue selingkuh dari La Furia Roja dan ngebelain dua itu.

What funny was, tiga-tiganya masuk semifinal. Eh jangan salah sangka yee, gue bukannya suporter karbitan yang megang tim-tim yang udah potensi menang. Hati berbicara bos.

Nah sekarang, gue bingung. Pengen megang Spanyol, tapi kayaknya doi udah diatas angin. Kurang greget gimanaa gitu. Apalagi ada si pembelot Torres hhh yaudah bye ajedah.

Belanda, denger-denger udah mau kalah. Supaya bisa lolos di posisi dua klasemen grup B mereka mesti menang lawan Portugal paling nggak 2-0. Plus, Jerman harus menang lawan Denmark. Ribet sekali.

Jadi... Jerman nih?

Haha gatau deh gue bingung. Padahal bukan timnas sendiri, dan gue gak ikut taro-taroan sama siapapun, dan pun, udah telat juga baru mau milih jagoan, tapi tetep aja bingung sendiri.

Yea well at least now I'm here,
with my willingness to start keeping up

with Euro Cup 2012

jadwal euro 2012
http://ryandipranata.com/jadwal-euro-2012-lengkap-siaran-langsung-rcti/

So hey people, sorry I'm late.
I'm still invited, aren't I?

Tuesday, June 12, 2012

New Life: The Beginning


So gone are the final exam!! Gosh I'm so psyched in welcoming the long long holiday. I got this plan for an intern in my dad's office next week, which actually I'm not officially recruited yet. So yes, if I'm accepted, this gon' be a simulation of my future.

Now as the opening of this glorious moment, also as the celebration of the end of that hectic term back then, I started all these with an unforgettable trip. A friend of mine called me by Tuesday last week, telling me that on Saturday there will be a tremendously cheap flight to

S I N G A P O R E




Will I ever reject that? Of course not! The next thing I know, by Wednesday I said yes already and so two friends and I, Dicky and Nana and I, flew to the island of lion for three days and two nights.

And since this was such a spontaneous trip, I committed some new things I've never done before.

New Experience: Dealing With Airports
This is a total brand new thing to do. I've been to Singapore times but all of the things are settled by my dad. Now that I went there by myself... I did the check in, the immigration, the boarding all by myself.

New Places: Spots Untouched by My Fam
Chinatown, never knew it was that oriental. Marina Bay Sands, never knew it was that exclusive. Holland Village, never knew it was that cozy. Arab Street, never knew it was so Pasar Baru. Beach Rd, Suntec City and Bugis Rd, never knew it was... there. Singapore's not just about shopping -tho got to admit, I went there because of the great sale too.

New Dishes: Usual Malay Meals That're Unusual to Me
Seafood laksa, nasi briyani, beef noodle and nasi lemak. I picked the best, I guess. And the beef noodle, I know it's just ordinary. But I don't know, I felt like that's the best beef noodle I've ever tasted. The cook was Chinese so I supposed that umm, maybe I also tasted a liiiiittle bit of pork. Haha just a guess.

New Way to Love Starbucks: Soy Strawberry Frappuccino
http://www.flickr.com/photos/schtumple/5038670366/ 
I am not a big fan of coffee, I said. So when I came to Starbucks, it's always either chocolate or green tea. But this drink, man, I'm into it. The frappuccino can barely be tasted. And enjoyed it while chit-chatting with my half Singaporean friend, made this beverage officially Singaporish. Can't wait for them showing up in Indonesia.


New Me: It Boy
You noticed my G+ headline? Yea besides my regular me, I also have a wild me whom I met him last year in Bali. Now on this trip, I explored a brand new side of me. He's more like an attention seeker. Thirsty of being looked at. And judgmental. Ahh I miss him already.

New... Lies
Lies will no longer be called lies if they're told. So I left 'em back in Singapore ;)


In summary, I love cheap flights... It got me doing things I never thought I would ever done. Ugh I can't wait for my solo trip to KL and Bangkok on January. And after this, I'll be regularly checking all low-fare airlines like, every time.



I'm gonna get back to you, Singapore.
And this trip, is sooo not a closure.
In fact, it's just a start

Saturday, June 9, 2012

On Us, They Rely


Dulu mereka tersebar hampir di seluruh negara di Asia Tenggara. Seiring berjalannya waktu, populasi mereka nurun drastis dan sekarang hanya menetap di satu tempat, Taman Nasional Ujung Kulon. Culanya yang bisa mendulang kekayaan jadi buruan orang-orang nggak bertanggung jawab.

Sebut mereka, Badak Jawa.
http://www.komhukum.com/new.komhukum/media/k2/items/cache/080b4dffeeea98952b99d2915da0b69c_XL.jpg 


Bapak Presiden kita tersayang, tanggal 5 Juni 2012 kemarin bilang, kalo tahun ini merupakan Tahun Badak Internasional. Kepunahan Badak Jawa harus banget dicegah supaya Indonesia nggak keilangan reputasi bangsa.

Reputasi bangsa?
Cuma itu?

Emang, keberadaan Badak Jawa nggak bawa dampak yang sebegitu krusialnya bagi rakyat Indonesia. Mereka hidup, nggak ada untungnya buat kita masyarakat awam. Mereka mati, nggak ngerugiin juga. Jadi?

Ini udah menyangkut masalah emosional. Karena secara rasional, emang nggak ada manfaat langsung dari ngurusin badak doang. Jadi percuma capek-capek ngajak orang buat ikut dukung pelestarian Badak Jawa kalo emang dari dalem mereka nggak peduli.

Karena itu, saya kira, kita butuh pendekatan lain.

Saya tahu, kalian yang baca postingan ini pastinya bukanlah pemburu badak. Orang-orang itu mah pasti lagi ada diluar sana, nyari-nyari celah supaya bisa dapet cula. Jadi saya nggak bakal minta kalian untuk dukung pelestarian Badak Jawa dengan cara nggak memburu mereka.

Yang bisa saya lakukan adalah, mengajak kalian untuk mencoba menjadi badak. Mencoba merasakan gimana sedihnya mereka yang sekarang cuma tersisa 50 individu. Mencoba merasakan gimana takutnya mereka yang setiap saat harus siap siaga menjaga diri dari letupan senapan. Mencoba merasakan gimana susahnya nyari makan di habitat yang semakin lama semakin sempit. Mencoba bertahan hidup.

Tahun 2010 kemarin, badak Jawa terakhir di Vietnam ditembak mati oleh pemburu. Semenjak saat itu Taman Nasional Cat Tien menyatakan Badak Jawa di negeri itu punah. Kini hanya tinggal Indonesia, rumah satu-satunya bagi keluarga besar mereka.

Nggak ada pilihan lain. Sudah saatnya kita dukung pelestarian Badak Jawa. Bantu pertahankan habitat mereka, dengan menghemat penggunaan air serta kayu dan kertas. Bantu kelangsungan hidup mereka, dengan mengadopsi dan memberikan donasi secukupnya. Bantu buat mereka merasa aman, dengan ikut serta mengajak orang lain merasakan bagaimana sulitnya hidup menjadi seekor Badak Jawa.

Lakukan sesuatu. Sekarang.



Because the whole world is depending on Indonesia
Because these rhinos are counting on us


P.S. : I got the references from here and here.

Thursday, June 7, 2012

Pee I Tee Why


So umm, for Media Planning and Buying final exam, the lecturer asked us to make a campaign for a retail-clothing line named Tuileries -it's a fake name actually- that's going to be opened in Jakarta. That's kinda cool, eh?

But uh, my friend and I, the Chitose agency, happened to just start focusing on the campaign right ONE DAY before the pitching day because we had too many things to deal with before this. So by the D-day, we didn't win it. Worse to come, the other group from my class didn't make it either. So both winning places were taken by our "rival" class. Sucks.

Okay enough talking about that, now I just want to post what I did.

these items belong to this Galeries Lafayette

Yea yea, "ngibur diri" as you might think.

But who cares. Who knows that there will be a fashion hunter looking for somebody to handle their fashion booklets or spreads, and they happened to peek my work, and they're interested, and they hire me, and then I stop imagining such wild and silly dream haha.

Yea well, anyway, I love that agency I was in. Seriously.
We were actually strong, brilliant and fresh people.
Just one thing: preparation affects presentation.
But overall, I enjoy the task


P.S. : I just made the layouts and combined the components. Image one, two and three ARE NOT mine and yet I forgot the web where I obtained 'em ;)

Saturday, June 2, 2012

Catch Ye Later, Monster!


Lady Gaga. Siapa yang gak kenal dia sekarang? Mbak-mbak, orang-orang daerah, sampe kakek gue yang religius parah sekalipun itu sekarang jadi tau si nyentrik Gaga karena konsernya yang batal di Indonesia.

http://www.fanpop.com/spots/lady-gaga/images/10274161/title/lady-gaga-wallpaper

Gara-gara FPI? Gara-gara santriwan santriwati -yang bahkan gue yakin mereka nggak tau Lady Gaga sebelum dia mau konser disini- pada demo? Gara-gara bertentangan sama kebudayaan lokal?

Ya mungkin, dan gue benci mereka semua.
Tapi kayaknya gue tau siapa dalang sebenernya.

But umm, no, I ain't gonna spill it here. Kalo gue asal jeblak ntar bisa dikira ngejelekin nama baik orang ya gak sih? Ah okay, okay, I'll give you a liiiiittle clue.

Lady Gaga. June 3 2012. Big Daddy. Brand new promoter.
NKOTBSB. June 1 2012. Berlian Entertainment. Belongs to--

Oops, okay I've told you too much.

Pokoknya tega banget itu orang. Denger berita di radio sama TV kalo si promotor bakal ngembaliin uang sampe harus berkloter-kloter... ya Allah gak kebayang gimana sakit hatinya jadi orang-orang Big Daddy. Dan jadi orang-orang yang udah beli tiket. Dan jadi orang-orang yang beli tiketnya di orang lain -sumpah ini gue gangerti gimana cara dia dapetin lagi uangnya.

Yaaa gue gatau sih beneran gara-gara dia atau bukan, gue juga cuma denger dari temen gue. Tapi kalo dipikir-pikir, alesan sama motifnya sih masuk akal. Banget.

Hello, men of politics.
I knew what you did there.
Just so you know, I've lost respect
So stop your poker face