You know when you have some habit, something you usually do, somewhere you regularly check, especially with people you do care about, although such things are totally out of date, you will always, always love to keep it on your list.
Like this restaurant I've always been into.
Jadi di daerah Menteng, ada tempat makan nyempil di depan SD Obama. Namanya Restoran Miranda. Atau Tan Goey? Well I don't know, they use both names on their menu and the name board. Yang gue tau, udah dari jaman orok gue diajak makan kesitu.
Tempatnya gak cozy cozy amet. Homey sih, ada kolam ikannya terus teduh gitu ada atepnya. Tapi bagian luarnya, which is the smoking area, which is the place my family always look for at a restaurant, kadang -kadang suka panas dan banyak nyamuknya.
Makanannya semacem makanan Belanda gitu. Banyak makanan lokal juga sih. Seafood juga ada. Banyak pilihan deh pokoknya! Tapi tiap dateng kesini, gue sekeluarga gapernah mikir panjang buat pesen makanan. Selalu menu yang sama dari waktu ke waktu, dari orang ke orang.
Asparagus Soup & Chicken Steak
Sumpah ya ini recommended banget kalo ada yang tertarik kesana. Seporsi sup asparagus cukup buat berlima sampe enam orang, trus stik ayamnya... Gue yakin banget itu ayam-ayam diternak di surga sebelum akhirnya dimasak. Pokoknya setiap dateng kesana, selalu pesen 5 stik ayam gapake tapi tapi.
Hhh entah kenapa gue sekeluarga seneng banget kesini. Damai, sepi, makan diiringi percikan air dan ikan-ikan berenang, suasana 70an gitu deh macem jamannya Dono Kasino Indro. Waiter nya pun udah pada tua. Kostumnya mirip di film Warkop DKI pas mereka kerja di hotel.
Kata nyokap, itu semua waiternya udah kerja disono dari jaman batu, pas mereka masih pada muda muda. Satu hal yang amat sangat gue suka, mereka ramah banget. Setiap kita dateng, muka-mukanya langsung pada sumringah. Mereka juga kayak udah pada apal gitu apa yang mau kita pesen.
Kata nyokap, itu semua waiternya udah kerja disono dari jaman batu, pas mereka masih pada muda muda. Satu hal yang amat sangat gue suka, mereka ramah banget. Setiap kita dateng, muka-mukanya langsung pada sumringah. Mereka juga kayak udah pada apal gitu apa yang mau kita pesen.
Kadang gue suka sedih sih liat mereka. Karena restoran itu kadang sepinya suka keterlaluan. Gue sih seneng-seneng aja karena jadi berasa makan di rumah sendiri. Tapi ya gimana ya, kalo terus-terusan begitu lama-lama kan bisa tutup trus... Kenangan gue... Sirna...
Oh God. Deep inside my heart, I seriously pray for their existence.
Grandpa succeeded introducing my dad the warmth of the restaurant.
And my dad, succeeded introducing me the memories of his childhood.
So now I don't want to miss the chance, introducing to my children, about
The essence of living retro times